
Acara tunangan atau tukar cincin ini biasa dilakukan sebelum hari pernikahan yang mana kedua pasangan tersebut akan diikat dalam sebuah hubungan yang lebih serius. Cincin tunangan sendiri merupakan sebuah komitmen yang telah dibangun oleh calon suami istri untuk segera menuju pelaminan.
Bahan logam mulia yang digunakan pada saat acara pertunangan sendiri sangat beragam mulai dari perak, palladium, titanium, dan juga emas. Pada umumnya bahan yang banyak digunakan untuk sebuah cincin tunangan adalah emas berwarna putih. Namun, cincin tunangan sendiri dipercaya memiliki makna tersembunyi.
Sejarah Cincin Pertunangan dan Sejarah Peletakkannya

Cincin tunangan merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan sejak tahun 1447 hingga pada masa saat ini. Hal tersebut bermula dari seorang pria dari Australia yang bernama Archduke Maximilian memberikan sebuah cincin emas berlian kepada kekasih yang ia cintai.
Sehingga hal tersebut menjadi sebuah tradisi yang berlaku hingga saat ini. Tradisi di mana seorang pria yang melamar seorang gadis dengan menggunakan cincin dan memakaikannya di jari kedua pasangan tersebut.
Peletakan daripada cincin tersebut juga memiliki arti dan makna khusus yang ada didalamnya. Umumnya cincin tunangan diletakkan pada jari manis yang mengartikan sebuah kesetiaan dan cinta.
Peletakan Cincin Tunangan dan Maknanya

- Menyematkan Cincin di Tangan Kanan
Ada sebagian orang yang meletakkan cincin pertunangan miliknya di jari manis tangan kanannya. Tradisi ini sendiri biasanya dilakukan di negara luar dan sangat populer di Rusia, Kolombia dan juga Yunani. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak dahulu dan masih dilakukan hingga saat ini.
- Menggunakan Cincin Tunangan Pada Jari Mana Saja
Setiap negara memiliki tradisi atau kebiasaan memakaikan pasangannya cincin tunangan di jari manis kanan atau kiri. Berbeda dengan Negara Indonesia yang membebaskan pasangannya untuk menggunakan di jari mana saja.
Anda dan pasangan diperbolehkan menyematkan cincin di mana saja selama Anda merasa nyaman saat menggunakannya. Sehingga tidak heran jika masyarakat Indonesia cenderung bebas memilih letak penyematan cincin tunangan.
- Cincin Pertunangan untuk Pernikahan
Cincin pertunangan juga bisa dijadikan sebagai cincin nikah, yaitu dengan menggunakannya kembali saat hari pernikahan. Namun, penyematan pada cincin pernikahan akan berbeda dari cincin nikah, yaitu letak penyematan cincinnya.
Hal tersebut juga tergantung saat Anda meletakkan cincin ketika bertunangan, jika sebelumnya Anda meletakkan cincin tunangan pada tangan kiri maka setelah menikah cincin diletakkan di jari manis kanan, begitu juga sebaliknya.
- Makna Cincin Pertunangan
Cincin tunangan yang diletakkan pada jari manis seseorang tentunya memiliki arti lain yang lebih istimewa selain lambang kisah cinta. Makna ini berasal dari masyarakat Romawi Kuno, jika Anda mengenakannya pada jari manis di tangan kiri melambangkan pembuluh darah yang mengarah ke jantung.
Hal itu juga disebut sebagai Vein Of Love atau Vena Amoris yang dipercaya memiliki arti cinta dan juga kesetiaan pasangan hingga hari pernikahan tiba. Cincin pertunangan juga bermakna penting karena menjadi komitmen kedua pasangan untuk selalu bersama.
- Bisa Dipakaikan Oleh Kedua Pasangan
Dalam acara tunangan, penyematan cincin dilakukan sesuai dengan keinginan dari calon pengantin tersebut. Hal ini karena tradisi yang dilakukan juga berbeda-beda, salah satunya adalah keduanya bertukar cincin dan saling menyematkan satu sama lain.
- Makna Desain dan Bentuk Cincin Tunangan
Cincin tunangan memiliki banyak desain, desain dan bentuk pada cincin juga bisa disesuaikan dengan keinginan. Tidak sedikit desain cincin yang memiliki arti serta makna sendiri untuk penggunanya, yang mana pada desain tersebut terdapat sebuah harapan istimewa.